DEFINISI FIRMWARE
DEFINISI FIRMWARE
Pengertian Firmware – Dalam dunia
elektronik dan komputer ada sebuah istilah yang sering kita temukan. Istilah
ini menyangkut pada mati atau hidupnya sebuah perangkat, dia adalah firmware.
Firmware dikenal sebagai perangkat lunak yang terpasang pada sebuah perangkat
keras. Namun seperti apa detail dari pengertian firmware tersebut? Kami
akan ulas pada artikel ini.
Pengertian Firmware
Pengertian Firmware adalah perangkat
lunak atau bisa disebut sebagai program yang bersifat tetap, yang tertanam pada
unit perangkat keras seperti alat-alat elektronik, alat telekomunikasi dan
komponen-komponen komputer. Tidak ada batasan yang jelas yang dapat memisahkan
antara firmware dan software, hal ini dikarenakan keduanya merupakan istilah
deskriptif yang cukup luas.
Namun meskipun begitu, firmware pada awalnya
diciptakan sebagai perangkat lunak dengan tingkat yang lebih tinggi, firmware
yang tetanam pada sebuah perangkat keras dapat diubah tanpa harus mengganti
komponen dari perangkat keras itu sendiri.
Sifat dari
firmware secara garis besar hampir sama dengan sistem operasi pada sebuah
komputer. Seperti yang kita ketahui, apabila sebuah komputer tidak memiliki
sistem operasi maka komputer tersebut tidak akan memberikan manfaat apa-apa,
karena tidak mampu untuk menjalankan perintah-perintah dari penggunanya. Namun
tetap ada perbedaan antara firmware dengan sistem operasi. Yang paling umum
perbedaan tersebut terletak pada ketidakmampuan firmware untuk secara otomatis
berevolusi memperbaharui sendiri ketika ada permasalahan pada fungsionalitas.
Memodifikasi
firmware pada sebuah perangkat keras bisa dilakukan, namun ada juga beberapa
firmware yang tidak bisa diubah. Hal tersebut tergantung kepada penggunaan
jenis ROM. Ada dua jenis ROM sebagai penyimpanan program firmware. Yaitu ROM
yang bersifat read-only, perangkat yang mengugnakan ROM jenis ini tidak bisa
diubah firmwarenya. Dan ada juga ROM yang bersifat read-write, yaitu semacam
EEPROM atau Flash ROM, maka perangkat yang memakai ROM jenis ini, firmwarenya
bisa diubah seperti dilakukan pembaharuan.
Contoh Firmware
Firmware
pada Produk Konsumen
- Sistem waktu dan kontrol pada mesin cuci
- Remote Control Televisi
- Pemutar lagu MP3 Player
- Kalkulator
Firmware
pada Komponen Komputer
Firmware
pada Router dan Firewall
- OpenWRT
- m0n0wall
- IPFire
Firmware “hacking”
Kadang-kadang
pihak ketiga dapat menulis sebuah versi baru atau modifikasi tidak resmi dari
firmware untuk menyediakan fitur-fitur baru atau untuk membuka fungsi yang
tersembunyi. Contoh termasuk :
Rockbox untuk pemutar
audio digital.
CHDK dan Lantern Magic
untuk kamera Canon digital.
OpenWRT untuk router
nirkabel.
RouterTech – untuk
modem ADSL / router berbasis chipset Texas Instrumen AR7 (dengan Pspboot atau
bootloader Adam2).
Firmware wilayah bebas
untuk DVD-drive, yang tidak wilayah bebas dengan firmware resmi.
SamyGO, firmware
pengganti televisi Samsung. [4]
Banyak proyek homebrew
untuk game konsol. Ini sering dapat membuka fungsi tujuan komputasi umum dalam
perangkat sebelumnya terbatas (misalnya, berjalan Doom pada iPod).
hacks firmware
Kebanyakan perangkat lunak bebas dengan open source juga.UJI COBA KESALAHAN JARINGAN NIRKABEL
eh maaf, lupa gak nyapa.....
hai sahabat info.... kali ini kita akan membahas tentang Uji coba kesalahan Jaringan Nirkabel..... nah karena di post pertama menerangkan tentang Kesalahan dan perbaikanya... maka sekarang adalah Uji cobanya..... selamat membaca~
UJI COBA
KESALAHAN JARINGAN NIRKABEL
1.
Tidak berhasil melakukan koneksi wireless
Yang paling banyak dalam masalah jaringan wifi adalah tidak berhasilnya
melakukan koneksi ke jaringan wireless, dari proses scanning sampai mendapatkan
IP address. Alasan yang paling banyak dengan wireless problems ini adalah
sebagai berikut:
Ø Konfigurasi
yang tidak klop / tidak matching
Ø Wireless
auto configuration di enable sementara tool wireless configuration bawaan dari
vendor juga di install
Ø Wireless AP
dikonfigurasi dengan filter MAC
Ø Sumber
sinyal interferensi
Ø Sumber
sinyal attenuasi / pelemahan
2.
Konfigurasi yang tidak matching
Beberapa property yang berbeda dari wireless connection haruslah matching
antara wireless AP dan wireless clients sebelum berhasil terbentuknya koneksi.
Beberapa masalah jaringan wireless yang menyebabkan tidak matching adalah
berikut:
- Technology 802.11 yang tidak matching
Ada 3 standard wireless 802.11 yang berbeda saat ini yaitu 802.11b;
802.11g; dan 802.11a. sementara satu lagi masih dalam draft walau sudah mulai
booming yaitu draft 2.0 802.11n. Walau banyak sudah pabrikan yang memproduksi
teknologi yang bisa support beberapa standard dalam satu kemasan, bisa saja
terjadi ke tidak cocokan dalam teknologi ini. Misalkan wireless AP dengan
standard 802.11a tidak akan bisa terhubung dengan wireless clients dengan
standard 802.11b/g. Akibatnya wireless problems akan terjadi.
- Methoda authentikasi yang tidak matching
Wireless problems jenis ini yang paling banyak terjadi. Wireless client
tidak berhasil melakukan authentikasi jika antara wireless AP dan wireless
clients tidak klop. Method authentikasi pada jaringan wireless rumahan meliputi
open system, shared key, WPA-PSK, and WPA2-PSK. Verifikasi terlebih dahulu
method authentikasi yang dikonfigurasikan pada wireless AP, dan sesuaikan pada
setting yang ada pada wireless client.
- Kunci WEP yang tidak matching
Jika menggunakan authenkasi WEP pada standard device 802.11b/g/n dan
menspesifikasikan kunci WEP, adalah sangat mungkin terjadi kesalahan pengetikan
atau salah eja. Hal ini akan mengakibatkan wireless problems karena kunci WEP
tidak matching. Ketidak sesuaian interpretasi antara wireless AP dan wireless
client ini bakal menghalangi terjadinya komunikasi – yang akibatnya tidak
terbentuk koneksi. Hal ini sering kita jumpai computer kita hanya mendapatkan
IP address APIPA dan menampilkan status “Limited or no connectivity” pada
wireless connection. Kita pun menganggapnya ada masalah jaringan wireless.
Method konfigurasi kunci WEP tergantung pada versi Windows pada wireless
client :
Ø Pada Windows
XP tanpa di install service pack, anda harus mengetikkan kunci WEP pada kolom Network Key, spesifikasikan format
pada kunci WEP (baik character ASCII maupun Hexa), spesifikasikan juga panjang
kuncinya (40bit atau 104 bit pada kolom Key length).
Ø Untuk
Windows XP dengan SP1/SP2, anda harus menspesifikasikan key WEP dua kali pada Network Key dan Confirm Network Key. Format panjang
key tidak perlu karena akan ditentukan secara automatis menurut kunci yang
diketikkan. Untuk Windows dengan SP2 anda harus memilih WEP pada Data Encryption.
- WEP Key index tidak match
WEP Key index adalah suatu nomor yang menspesifikasikan WEP key yang mana
yang akan dipakai untuk encryption frame wireless. Anda bisa menggunakan sampai
4 WEP keys yang berbeda. Dalam prakteknya hanya ada satu key index yang
dipakai, yang sama dengan kemungkinan WEP key pertama. Wireless AP dan wireless
client keduanya harus dikonfigurasi mengunakan kemungkinan WEP key pertama.
Jika tidak, maka terjadi masalah jaringan wifi tidak terjadi koneksi.
Menspesifikasikan kemungkinan pertama WEP key tergantung bagaimana wireless
client dan wireless AP memulai penomoran ke empat kemungkinan WEP key. Misal
bisa saja penomoran dimulai dari 1 (1 ~4) atau dimulai dari 0 (0~3). Pilih
kemunkinan pertama WEP key. Misal, Windows XP tanpa service pack memulai
penomoran dengan 0, sementara pada Windows SP1/SP2 memulai pada nomor 1.
- Tidak match WPA-PSK atau WPA2-PSK
Jika anda memakai authentikasi WPA-PSK atau WPA2-PSK, anda harus melakukan
konfigurasi nilai preshared key pada kolom Network key dan Confirm
network key. Pastikan kedua wireless client dan wireless AP mempunyai
nilai preshared key yang sama. Untuk WPA anda harus memilih TKIP pada Data encryption dan WPA-PSK pada Network Authentication. Untuk WPA2 dengan Windows XP2, harus
memilih AES pada Data
- Encryption dan WPA2-PSK pada Network Authentication.
Jika anda menggunakan Wireless Network Setup Wizard dalam Windows XP SP2,
semua devices yang support Windows Connect Now secara automatis dikonfigure
dengan nilai WPA preshared key yang sama. Wireless Network Setup Wizard tidak
support configurasi dari nilai WPA2 preshared key.
Wireless
auto configuration di enable sementara tool wireless configuration pihak ketiga juga di install
Windows XP Wireless Auto
Configuration memberikan support integrasi pada wireless networking dan
membantu mengautomasi konfigurasi wireless. Wireless network adapters
menyediakan suatu tool wireless network configuration. Jika adapter tersebut
support Wireless Auto Configuration, maka anda tidak memerlukan lagi software
tool dari vendor adapter tersebut. Untuk mengetahui apakah wireless adapter
anda support Wireless Auto Configuration, klik kanan wireless connection dalam folder the Network Connections dan pilih property. Jika ada tab Wireless Networks maka wireless
network adapter anda support Wireless Auto Configuration. Untuk menghindari
konflik yang bisa membuat masalah jaringan wireless, maka tidak usah di install
tool dari vendor ini.
Karena seringnya terjadi masalah
saat konfigurasi dan koneksi jika Wireless Auto Configuration di-enabled dan
wireless network configuration tool juga di install. Karena dalam hal ini kedua
Wireless Auto Configuration dan wireless network configuration tool bisa saja
mengirim setting kepada wireless network adapter, akibatnya adalah konfigurasi
yang tidak matching – anda akan mengalami masalah.
Makanya untuk menghindari masalah
nantinya – gunakan salah satu saja baik Wireless Auto Configuration atau
wireless network configuration tool, jangan keduanya.
Misal saja wireless adapter anda
mempunyai tool yang bisa anda gunakan, sementara tidak support Wireless Auto
Configuration, maka disable saja Wireless Auto Configuration dan gunakan
wireless network configuration tool. Bagaimana disable Wireless Auto
Configuration? Pada Wireless Networks
tab pada property wireless connection
dalam Network Connections,
hilangkan contrengan Use Windows to
configure my wireless network settings.
Wireless AP dikonfigurasi dengan
fileter MAC
Wireless AP memungkinkan kita
menspesifikasikan address MAC (media access control – atau lazim disebut juga
address physical atau address hardware) tertentu saja yg bisa mengirim frame
kepada wireless AP. Fitur ini disebut sebagai MAC address filtering yg dirancang
untuk memberikan layer keamanan extra pada jaringan wireless. Akan tetapi
hacker bisa saja dengan mudah menghalangi keamanan exta ini dengan cara
menangkap frame yang dikirim dari dan ke wireless client yang diijinkan dan
me-reprogram wireless adapter dirinya untuk menggunakan valid MAC address dalam
daftar wireless AP.
Jika wireless adapter tidak terdaftar dalam MAC
address list pada wireless AP, maka anda mengalami wireless problems – clients
tidak bisa akses ke wireless AP. Jadi pastikan wireless clients terdaftar dalam
list MAC address yang dibolehkan access ke wireless AP.
Sumber Interferensi Signal
Standard 802.11b/g bekerja pada
frequency 2.4 GHz yang sama dipakai pada perangkat wireless lainnya seperti
cordless phone, microwave, perangkat keamanan dan monitoring rumah, dan juga
camera video wireless. Sumber interferensi ini sangat mengganggu yang bisa
mengakibatkan wireless problems dimana client wi-fi komputer tidak bisa koneksi
ke wireless AP.
Untuk memstikannya, matikan sementara sumber interferensi
ini atau pindahkan wireless client dan wireless AP jauhan dari sumber
interferensi ini, dan lihat apakah ada perubahan atau masih ada masalah
jaringan wireless.
Backup Data, Fungsi Back Up dan Cara Backup Data
hai sahabat..... ini post keduaku di bulan september, nah kalo yang ini, oe jelasin tentang Backup data, okeh~ lanjut......
Backup Data,
Fungsi Back Up dan Cara Backup Data
Pengertian backup data
adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data) yang tersimpan di
dalam hardisk komputer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi/perangkat ke
lokasi/perangkat lain. Data atau kumpulan informasi tersebut bisa berupa file
dokumen, gambar, video, audio, system windows, driver, atau software/program
tertentu.
Kegunaan atau manfaat back up data
yaitu kita masih mempunyai cadangan data dari data yang hilang/rusak/terhapus,
baik yang disebabkan oleh kesalahan kita sendiri atau faktor lain di luar
kemampuan kita, seperti: terkena virus, file rusak (tidak bisa dibuka),
perangkat komputer error/bermasalah, mati listrik, bencana, dan lain
sebagainya.
Dengan begitu cadangan data yang sudah kita simpan
tersebut dapat kita gunakan kembali sebagai pengganti data yang telah
hilang/rusak/terhapus tadi. Fungsi back up data lebih mengacu pada faktor
keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan komputer.
Proses Backup sistem
1. Buka Aplikasi
Klik Start>Computer, pilih drive C: dan klik kanan. Pilih Properties>Tools, klik Backup now.
Klik Start>Computer, pilih drive C: dan klik kanan. Pilih Properties>Tools, klik Backup now.
2. Tentukan
lokasi
Pilih Create a system image, nantinya Windows akan mencari lokasi dimana backup image ini akan ditempatkan. Kamu mempunyai pilihan ditempatkan pada folder baru (harus di drive yang berbeda dengan C:), atau pilih agar ditempatkan (diburn) ke keping DVD.
Pilih Create a system image, nantinya Windows akan mencari lokasi dimana backup image ini akan ditempatkan. Kamu mempunyai pilihan ditempatkan pada folder baru (harus di drive yang berbeda dengan C:), atau pilih agar ditempatkan (diburn) ke keping DVD.
3. Konfirmasi
backup
Setelah memilih lokasi tersebut, klik Next. Aplikasi akan mengkonfirmasi sistem yang akan di-backup sebelum berlanjut ke langkah berikutnya (beri tanda centang jika ingin melakukan backup, dan hilangkan centang jika tidak). Klik Next, dan proses akan berjalan. Lamanya waktu backup tergantung dari kapasitas sistem Windows yang ada.
Setelah memilih lokasi tersebut, klik Next. Aplikasi akan mengkonfirmasi sistem yang akan di-backup sebelum berlanjut ke langkah berikutnya (beri tanda centang jika ingin melakukan backup, dan hilangkan centang jika tidak). Klik Next, dan proses akan berjalan. Lamanya waktu backup tergantung dari kapasitas sistem Windows yang ada.
4. Membuat
CD/DVD recovery
Hasil backup tersebut nantinya berupa file yang hanya bisa dijalankan saat hendak melakukan recovery sistem operasi. Untuk menjalankan proses recovery, kamu mesti membuat CD/DVD recovery yang akan membantu proses restore nantinya. Untuk itu kembali ke proses Backup and Restore, pilih Create a system repair disc, masukkan keping CD/DVD kosong ke optical drive. Klik Next, dan proses burn dimulai. Saat proses selesai, Windows akan menampilkan jendela konfirmasi agar CD/DVD recovery tersebut siap digunakan saat proses pemulihan.
Hasil backup tersebut nantinya berupa file yang hanya bisa dijalankan saat hendak melakukan recovery sistem operasi. Untuk menjalankan proses recovery, kamu mesti membuat CD/DVD recovery yang akan membantu proses restore nantinya. Untuk itu kembali ke proses Backup and Restore, pilih Create a system repair disc, masukkan keping CD/DVD kosong ke optical drive. Klik Next, dan proses burn dimulai. Saat proses selesai, Windows akan menampilkan jendela konfirmasi agar CD/DVD recovery tersebut siap digunakan saat proses pemulihan.
5. Melakukan
Restore sistem
Masukkan CD/DVD recovery yang telah dibuat pada optical drive, restart komputer. Sebelumnya posisikan boot agar dimulai dari CD/DVDROM yang bisa diatur dari BIOS. Nantinya akan terbuka jendela System Recovery Options, pilih Restore your computer using a system image that you created, klik Next. Jelajah ke posisi dimana file backup tadi dibuat. Secara otomatis sistem yang ada akan ditimpa dengan sistem operasi dari file backup yang telah kita lakukan sebelumnya. Tunggu hingga proses selesai dan sistem akan kembali kesedia kala.
Masukkan CD/DVD recovery yang telah dibuat pada optical drive, restart komputer. Sebelumnya posisikan boot agar dimulai dari CD/DVDROM yang bisa diatur dari BIOS. Nantinya akan terbuka jendela System Recovery Options, pilih Restore your computer using a system image that you created, klik Next. Jelajah ke posisi dimana file backup tadi dibuat. Secara otomatis sistem yang ada akan ditimpa dengan sistem operasi dari file backup yang telah kita lakukan sebelumnya. Tunggu hingga proses selesai dan sistem akan kembali kesedia kala.
JENIS – JENIS KESALAHAN DAN PERBAIKAN PADA JARINGAN NIRKABEL
Hai sahabat..... nah berhubung sudah lama gak post nih.... oe mau jelasin tentang jaringan nirkabel terutama pada kesalahan dan perbaikan..... dan jenis jenisnya.... okeh~ langsung saja ya....
Berikut Jenis-jenis kesalahan dan perbaikanya :
1. Kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan
Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja
Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.
Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bias digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor yang baru.atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu memgganti konektornya saja.
2. Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan yang baru selain kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.
3. Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer masih di disable jadi kita harus mengaktifkan terlebih dahulu, dan biasanya karena IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.
4. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain
Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain lalu ketik pingàRun caranya adalah Klik start <> -t. misalnya ping 192.168.0.89. Nanti akan muncul balasan Jika Reply From, berarti komputer kita sudah terkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa terkoneksi dengan komputer lain.
5. Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalu kita sudah menginstal driver akan mucul Local Area Connetion.
6. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada HUB menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.
7. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya
Dalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient adalah suatu keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient, maka applikasi atau akses ke resource jaringanpun menjadi sangat tidak efficient dan terasa sangat lambat.
Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang. Kalau boleh diibaratkan seperti jalanan ibukota pada jam sibuk, kapasitas jalan tidak mencukupi dengan berjubelnya jumlah kendaraan yang memadati jalanan, akibatnya adalah kemacetan yang luar biasa. Kalau pada hari libur maka jalanan terasa lengang dan anda bisa memacu kendaraan dengan cepat.faktor yang bisa memberikan kontribusi lambatnya jaringan dan cara memperbaikinya:
Technology Ethernet yang sudah using seperti 10 Base2; 10Base5; dan 10Base-T, mereka menggunakan algoritma CSMA/CD yang menjadi sangat tidak efficient pada beban yang lebih tinggi. Performa jaringan ini akan menjadi turun drastis jika prosentase utilisasinya mencapai lebih dari 30% yang membuat jaringan menjadi sangat lambat. Istilah collision domain mendefinisikan sekumpulan perangkat jaringan dimana data frame mereka bisa saling bertabrakan. Semua piranti yang disebut diatas menggunakan hub yang berresiko collisions antar frame yang dikirim, sehingga semua piranti dari jenis jaringan Ethernet ini berada pada collision domain yang sama. Bagaimana solusi menghilangkan collision domain dan algoritma CSMA/CD yang bisa membuat jaringan anda lambat, adalah mengganti jaringan HUB anda dengan Switch LAN. Switch tidak menggunakan BUS secara ber-sama2 seperti HUB, akan tetapi memperlakukan setiap port tunggal sebagai sebuah BUS terpisah sehingga tidak mungkin terjadi tabrakan. Switches menggunakan buffer memori juga untuk menahan frame yang datang, sehingga jika ada dua piranti yang mengirim frame pada saat yang bersamaan, Switch akan melewatkan satu frame sementara frame satunya lagi ditahan didalam memory buffer menunggu giliran frame pertama selesai dilewatkan. Mengganti semua HUB anda dengan Switch akan meningkatkan kinerja dan performa jaringan anda dan kelambatan jaringan akan berkurang secara significant.
Beban user yang sangat tinggi untuk mengakses jaringan akan menyebabkan bottleneck jaringan yang mengarah pada kelambatan jaringan. Aplikasi yang memakan bandwidth yang sangat tinggi seperti aplikasi video dapat menyumbangkan suatu kelambatan jaringan yang sangat significant karena seringnya mengakibatkan system jaringan menjadi bottleneck. Anda perlu mengidentifikasikan aplikasi (khususnya aplikasi yang dengan beban tinggi) yang hanya diakses oleh satu departemen saja, dan letakkan server pada Switch yang sama dengan user yang mengaksesnya. Meletakkan resource jaringan yang sering diakses pada tempat yang dekat dengan pemakainya akan memperbaiki kinerja dan performa jaringan dan juga response time.
Performa LAN juga bisa diperbaiki dengan menggunakan link backbone Gigabit dan juga Switch yang mempunyai performa tinggi. Jika system jaringan menggunakan beberapa segment, maka penggunaan Switch layer 3 akan dapat menghasilkan jaringan yang berfungsi pada mendekati kecepatan kabel dengan latensi minimum dan secara significant mengurangi jaringan yang lambat.
8. Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus
Jika environment jaringan anda terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system anda dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan anda, dan terkadang bisa menghentikan layanan jaringan.
Anda memerlukan proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan Trojan virus dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di install terpusat pada server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara automatis kepada client setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada clients. Dan jika ingin mendapatkan perlindungan yang sangat solid dan proaktif maka Software keamanan jaringan corporate BitDefender adalah solusi anda.
BitDefender Corporate Security adalah solusi manajemen dan keamanan bisnis yang sangat tangguh dan mudah digunakan yang bisa memberikan perlindungan secara proaktif terhadap serangan viruses, spyware, rootkits, spam, phising, dan malware lainnya. BitDefender Corporate Security menaikkan produktifitas bisnis dan mengurangi biaya akibat malware dan lainnya dengan cara memusatkan administrasi, proteksi, dan kendali workstation, sekaligus juga file-file, email, dan traffic Internet didalam jaringan corporate anda.
Jika corporate anda menggunakan jaringan Windows, maka penggunaan WSUS (Windows System Update Services) adalah suatu keharusan. WSUS secara automatis meng-update patches critical Windows anda, security patches, dan Windows critical update kepada clients pada saat dirilis update dari Microsoft. Clients anda tidak perlu update langsung ke internet, cukup koneksi ke server WSUS, sehingga mengurangi beban bandwidth internet anda, karena hanya server WSUS saja yang terhubung ke internet untuk download updates. Virus biasanya menyerang adanya kelemahan system yang sudah diketahui, dan Windows update akan melakukan patch vulnerability (menambal lobang titik lemah) sehingga menjaga kemungkinan serangan terhadap lobang kelemahan system ini. Berjaga-jaga terhadap serangan virus yang menyebabkan lambatnya jaringan anda adalah jauh lebih baik terhadap organisasi anda. Dan regulasi dan kebijakan masalah pemakaian Email dan juga kebijakan pemakaian Internet sangat mebantu dalam hal ini.
9. sering Lambat jaringan waktu proses authentication
Jika dalam corporate anda mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site / cabang dan kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering mengalami proses logon yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system.
Saat user login ke jaringan, Global Catalog memberikan informasi Universal Group membership account tersebut kepada domain controller yang sedang memproses informasi logon tersebut. jika Global Catalog tidak tersedia, saat user melakukan inisiasi proses logon, user hanya akan bisa logon kepada local machine saja, terkecuali jika di site tersebut domain controllernya di configure untuk Cache Universal Group membership di setiap kantor cabang. Bisa saja sich domain controller di masing-masing cabang di promote Global Catalog, akan tetapi waspadai juga replikasinya yang bisa menyebabkan link WAN menjadi lambat. Anda bisa mengatur frequensi replikasi menghindari jam sibuk jika memungkinkan. Dengan meng-enable Universal Group Membership Caching disetiap cabang, akan menyelesaikan masalah kelambatan jaringan jenis ini. Satu lagi masalah konfigurasi Switch redundance link yang bisa mengakibatkan Broadcast Storm.
Spesifikasi Hardware , Software , dan Kebutuhan Minimal Server
A.
Spesifikasi Komputer Server
Server
merupakan komputer yang bertugas sebagai pusat controlling akses data dalam
sebuah jaringan (Server-Client) misalnya LAN,W-LAN, dan lain-lain. Server bisa
mengontrol semua akses PC Client.
Kesimpulannya
adalah bahwa pada dasarnya, server dan PC merupakan sama-sama sebuah komputer,
hanya saja fungsi, fitur, dan spesifikasi hardwarenya yang berbeda.
Ilustrasinya, ketika beberapa PC akan melakukan pertukaran data, maka mereka
bisa menaruh dan mengambil data tersebut di komputer server. Karena biasanya
spesifikasi komputer server jauh lebih bagus dan besar daripada PC.
B.
Spesifikasi Hardware untuk Server
Spesifikasi
hardware yang perlu diperhatikan untuk server meliputi Mainboard, jenis dan
kecepatan prosesor, kapasitas RAM, kapasitas Hardisk, Kartu Grafis (VGA), dan
resolusi monitor.
1 buah
unit komputer server direkomendasikan memiliki :
- Prosesor: Intel Pentium 4/1,8 GHz
- Memory : 1 GB
- Hardisk: 40 GB
- Floppy Disk Drive: 1,44 MB 3,5”
- CDROM: 52x
- VGA Card: 64 MB share
- Monitor : SVGA 15”
- Keyboard dan Mouse: Serial/PS2
- Modem/LAN Card: Internal/10/100 MBps
- Soundcard: Onboard
- Speaker/Headset: Multimedia
- Stabilizer: Denkyu 500 VA
- Instalasi Software: Windows 2000
Server, Linux, Education for Children, Software standar
- 1 Unit printer
- Hub Switch 6 port
Terdapat
pula beberapa macam spesifikasi berdasarkan jenis sistem operasinya, yaitu
sebagai berikut.
- Server ( Ubuntu Server+Squid Proxy
Server )
Prosesor
Intel Dual Core (2.6 Ghz) TRAY
Mainboard
ASUS P5 KPL AM-SE ( Astrindo )
Memory
DDR2 V-gen 2 Gb
Harddisk
20 gb SCSI 2 buah ( 2nd dan tergantung stock )
Casing ATX
E-Case + 2 FAN CPU
Ethernet/LAN
Card tambahan 1 buah
- Mikrotik OS :
Prosesor
Intel Pentium 4 (2.4 Ghz) TRAY
Mainboard
Amtron P4M945 LM4
Memory
DDR2 V-gen 1 Gb
Harddisk
Seagate/WDC/Maxtor 40Gb Type IDE
Casing ATX
E-Case + 2 FAN CPU
Ethernet/LAN
Card tambahan 1 buah
C. Beda
Sistem Operasi Server dan PC
Sistem
operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam
jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone (PC),
bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak
sebagai server bagi komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping
berfungsi untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola
sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan.
Sistem
operasi harus diinstal ke dalam komputer agar dapat berfungsi dengan baik.
Dalam instalasi sistem operasi jaringan terdapat beberapa mode pilihan yang
disediakan yaitu berupa mode text dan mode grafik. Instalasi sistem operasi
berbasis text merupakan salah satu mode instalasi sistem operasi komputer
dengan tampilan text.
Mode text
digunakan jika spesifikasi hardware komputer yang akan diinstal mempunyai
spesifikasi yang rendah. Metode instalasi berbasis text akan mempercepat proses
instalasi Metode instalasi sistem operasi berbasis text sering digunakan untuk
mempercepat proses instalasi walaupun dengan tampilan yang kurang menyenangkan.
Biasanya untuk spesifikasi komputer yang sederhana dibanding dengan sistem
operasinya akan menggunakan metode berbasis text.
D. Contoh
Sistem Operasi Server dan PC
Sistem
operasi pada server ada berbagai macam, yaitu keluarga Microsoft Windows (Win
NT, Win 2000 Server, Win Server 2003), Linux (RedHat, Mandrake, Debian, SUSE,
Caldera dll), UNIX, Free BSD, Solaris.
Sedangkan
system operasi pada PC seperti DOS, Microsoft Windows, Linux, Unix, Apple
Macintosh Operating System, dan lain-lain.
E. Fitur
yang terdapat di Sistem Operasi Server yang tidak ada di PC
Sebuah
sistem operasi pada server merupakan perangkat lunak yang mengendalikan
jaringan dan pesan (misalnya paket) lalulintas dan antrian, control akses oleh
beberapa pengguna untuk jaringan sumber daya seperti file, dan untuk
menyediakan fungsi-fungsi administrative tertentu, termasuk keamanan.
Bagian
atas 5 lapisan dari OSI Reference Model memberikan fondasi yang banyak pada
jaringan berbasis system operasi.
Fiturnya
antara lain : Dukungan dasar untuk mendukung hardware port. Fitur keamanan
seperti otentikasi, otorisasi, login pembatasan, dan control akses. Nama
layanan dan layanan direktori. File, mencetak, penyimpanan data, backup, dan
replikasi layanan. Akses remote. Sistem Manajemen. Administrasi jaringan dan
audit peralatan antar muka grafis. Clustering Capabilities. Serta toleransi
kesalahan dan ketersediaan tinggi.
•
Spesifikasi dari PC untuk IIS Web Server
1. Intel
Pentium 4 processor 2.0 GHz
2. Memori
256 MB
3. Sistem
Operasi Windows XP Professional
4. Hardisk
minimal
· System dasar 500mb
· Semua tugas 1GB
•
Spesifikasi dari PC untuk DNS dan DHCP Server
1. AMD
Athlon (tmXP 2100+) 1733 MHz
2. Memori
256MB
3. Sistem
Operasi Linux Slackware 9
4. Hardisk
minimal
· System dasar 500mb
· Semua tugas 1GB
Berikut
adalah beberapa komponen yang perlu di perhatikan dari sisi hardware pada
saat
merencanakan pembangunan mail server berbasis Zimbra dengan estimasi
jumlah
account sebanyak ± 1000 user :
Processor
: Minimal Pentium 4 3 Ghz 64 bit, Rekomendasi Xeon, 64 bit
RAM/Memory
: Minimal 4 GB, rekomendasi 8 GB
Harddisk :
Double Harddisk, SATA/SCSI/SAS, H/W RAID atau S/W
Gunakan
RAID hardware jika ada, skema minimum adalah RAID 1/mirror disk,
dengan
opsi RAID-5 jika jumlah harddisk >=3
Network :
Dual Network Card Gigabit
Bandwidth
: Minimal 128 Kbps dedicated
Selain
jumlah account, spesifikasi hardware juga harus mempertimbangkan jumlah
trafik
email dan mekanisme akses. Bisa saja jumlah account sedikit namun trafik
email
cukup besar/padat dan sebaliknya.
Jika trafik
lalu lintas email cukup padat, pertimbangkan untuk memisahkan server,
misalnya
memisahkan layanan service untuk anti spam dan anti virus kedalam
server
lain.
Jika user
mengakses email menggunakan webmail, jumlah memory dan kecepatan
server
harus lebih tinggi dibandingkan jika user mengakses email menggunakan
email
client. Hal ini karena pada saat mengakses webmail, user menggunakan
resources
server.
Sedangkan
spesifikasi minimal komputer yang digunakan untuk
database
server dari sistem aplikasi lelang proyek pengadaan barang atau jasa
pada
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara adalah sebagai berikut :
1.
Processor Intel CORE TO DUO atau setara
2. Memory
2 GB
3.
Harddisk 120 GB 5400 Rpm
4.
Harddisk Backup 120 GB 5400 Rpm
5. NIC (
NETWORK INTERFACE CARD )
6.
Keyboard
7. Mouse
8. Windows
2000 server
9. MySQL
5.0.20
10.
Internet Explorer 6 atau diatasnya
spesifikasi
Mail Server:
o Processor Xeon 3 GHz (Single Core atau
Multi Core)
o Harddisk berkisar antara 80 GB sampai
dengan 200 GB (lebih besar lebih baik untuk penggunaan ke depan)
o NIC FastEthernet atau Gigabit Ethernet
o Memory 2 GB
PROXY
SERVER
Spek PC :
P3 800 Mhz, Mem 256, HD 30 Gb, 2 buah LAN Card (1 LAN onboard, 1 LAN tambahan)
OS :
Mikrotik OS 2.29.XX
ISP :
Telkom Speedy (Profesional) 1 line
Modem merk
Sanex standard bawaan speedy
Client :
10 komputer
FILE
SERVER
·
Processor minimal 166 megahertz atau processor
yang lebih memilki kecepatan lebih tinngi.
·
Sebuah Harddisk yang cepat dan berkapasitas
besar atau kurang lebih 10 GB atau lebih. Karena fungsinya sebagai disk server
tentunya kapasitas harddisk diusahakan besar singga dapat memenuhi tuntutan
jaringan dalam hal penyimpanan file dalam jaringan.
·
Sebuah RAID (Redundant Array of Inexpensive
Disks).
·
Sebuah tape untuk back up data contohnya DAT,
JAZ, Zip, atau CDRW.
·
Mempunyai banyak port network.
·
Kartu jaringan yang cepat dan mempunyai
reliabilitas kerja.
·
Kurang lebih kapasitas 32 MB memori.
·
Contoh Penerapan : Sebagai contoh mengelola
pengiriman file database atau pengolah kata dari workstation atau salah satu
node, ke node yang lain, atau menerima email pada saat yang bersamaan dengan
tugas yang lain. Contohnya penerapan Samba Server pada openSUSE sebagai File
Server tanpa PDC/OpenLDAP.
DENGAN SISTEM OPERASI
·
Microsoft Windows 2000 Server
·
Microsoft Windows 2003 Server
·
Microsoft Windows 2008 Server Longhorm
·
Microsoft Windows NT
·
Linux Operating System
·
Unix Operating System
·
IBM OS/2 Operating System
·
Free BSD.
·
FTP Server:
·
Minimal Pentium 3
·
PS 250 Watt
·
Ram 256 Mb
·
HD 10 GB
·
CD Drive 32 X
·
NIC 10/100
Mail
Server
·
Processor Intel/AMD 1,5 Ghz 32bit
·
Memory 1 GB
·
HardDisk 80 GB SATA
·
Lan Card 10/100 Mbps